ROMANTISME AKTIVIS HINGGA PEJUANG HEMODIALISIS (Review Buku ‘Cinta di Balik Kelambu Hemodialisis’ oleh Nikmah Yuana)
Pereview: Lailul Muna Gambar: Buku Cinta di Balik Kelambu Hemodialisis “Bagiku, yang penting adalah menjaga rohaninya, menjaga batinnya, menjaga perasaannya, kebahagiaannya. Kupelajari, selama ini yang memicu gawat darurat bukan karena makanan, melainkan beban pikiran. Selagi beban pikiran berat, stress akan memicu kambuhnya penyakit” – Nikmah Yuana. Apa yang terlintas dalam benak kalian jika membaca seutas kalimat diatas? Kalimat diatas merupakan salah satu kutipan ibu Nikmah Yuana dalam buku ‘Cinta di Balik Kelambu Hemodialisis’. Ya, saya kembali lagi untuk sedikit mencurahkan uneg-uneg setelah membaca buku bu Nikmah ini (Agak telat sih reviewnya, bukunya sudah tamat saya baca berbulan-bulan lalu, hehe). Buku ini merupakan buku kedua bu Nikmah yang saya review, sebelumnya saya membuat review untuk buku bu Nikmah Yuana yang pertama (baca: Review Buku Dosen Kenthir Belajar Nyetir ). Semenarik apa buku ini, sih? Buku ‘Cinta di Balik Kelambu Hemodialisis’ in...